Lanjut ke konten

Enru 1980 – 1741

Saat peluncuran dan bedah buku di Museum Sejarah Jakarta 5 Mei 2018

Novel Enru (1980-1741) sudah tersedia dalam bentuk buku. Silakan klik:

  1. Tokopedia1,
  2. Tokopedia2,
  3. tokopedia3 – semarang,
  4. Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia atau page KPBMI,
  5. Grup dan Page Budaya Tionghoa,
  6. Museum Sejarah Jakarta (sering disebut Museum Fatahilah),
  7. Omah sangrai kopi | banu sidharta atau dengan Ratna Setiyaningrum –  Solo/Surakarta,
  8. Zheng Xuanyuan/ryan 0817 9237982 dan
  9. Menyusul tempat-tempat lain yang sedang diusahakan.

________

Enru, seorang tenaga ahli biro iklan dari Jakarta, karena suatu hal yang belum bisa dijelaskan, terlempar dari abad 20 ke abad 18. Dia terlontar tiga ratus tahun ke jakarta masa silam yang ketika itu masih bernama Batavia. Dalam keadaan bingung dan perasaan penuh ingin tahu, masuklah Enru ke dalam sebuah petualangan yang sama sekali belum bisa diketahui bagaimana akhirnya. Di Batavia, selain ia mendapati bangsa Belanda yang ketika itu sedang berkuasa, juga ia menemui masyarakat Tionghoa yang masih terbagi dua kelompok yakni Tionghoa peranakan dan Tionghoa totok, dimana ia mengalami suka duka hidup didalam dua kelompok yang berbeda itu. Juga secara tidak sukarela ia menjadi saksi mata ketika seorang indo-eropa menjalani hukuman ditarik oleh empat ekor kuda ke empat penjuru di sebuah tempat yang di kemudian hari bernama Pecah Kulit. Sebuah novel yang sangat menarik dan sarat akan sejarah Betawi tempo dulu. 

Resensi oleh om Aldi The. Ditulisnya pada 19 Februari 2017. Sekali lagi terima kasih, Om.

Enru 1980 – 1741 dapat teman-teman baca hanya dengan 1 saja permohonan dari saya: mohon hormati karya cipta saya dengan tidak mencopas seluruh dan atau sebagian dari cerita ini tanpa izin dan atau tanpa menyebut saya sebagai penulisnya.

e819fee3-ff66-4d9e-be23-4137e4136129

Foto Museum Sejarah Jakarta yang dulunya berfungsi sebagai Balai Kota Batavia. (beberapa adegan dalam cerita ini berlokasi di bangunan tersebut)

Difoto oleh Ko Giri Tjoa. (Trims ya, Ko atas izin penggunaan foto)

Oke, selamat membaca.

  1. Prolog
  2. 1 – Pa Shnia
  3. 2 – Peng Guan
  4. 3 – Yo Sinshe
  5. 4 – Pecah Kulit
  6. 5 – Hidup Baru
  7. 6 – Tio Sinshe
  8. 7a – Jung dan Tionghoa
  9. 7b – Tanah di Ommelanden
  10. 8 – Perjodohan
  11. 9 – Kompeni di Batavia
  12. 10a – Badai di Batavia
  13. 10b – Kota Terasi
  14. 11a – Marga yang Sama
  15. 11b – Ni Hoe
  16. 12 – Menikah
  17. 13 – Kelahiran Gwat Nio
  18. 14 – Tanda Tanya
  19. 15 – Kenakalan Gwat Nio
  20. 16 – Kapiten Tionghoa
  21. 17 – Adik untuk Gwat Nio
  22. 18 – Perampok Bermarga Ong
  23. 19 – Cui Sinshe, Cui Sinshe, Cui Sinshe
  24. 20 – Putra Ibu Pertiwi
  25. 21a – Salim
  26. 21b – Rampok di Batavia
  27. 22a – Sincia
  28. 22b – Titik Balik
  29. 23 – Satu Kata, “Ikut.”
  30. 24 – Besi: Paku, Pedang
  31. 25 – Si ‘Panglima Besar’
  32. 26 – Paningarang
  33. 27 – Harinya Tiba
  34. 28 – Lelaki: Prajurit, Jenderal?
  35. 29 – Kaligrafi ‘Bersabar’
  36. 30a – Merah Kali Angke
  37. 30b – Gwat Nio
  38. 31a – Hien Nio
  39. 31b – Cui Enru
  40. Epilog

Tamat

Terima kasih atas kunjungannya,

Lia Zhang

6 Komentar
  1. Ini keren! Semangat… Aku tunggu lanjutannya 🙂

  2. Terima kasih. Selamat mengikuti ya.

  3. You replied to this comment.

  4. Terima kasih. Semoga dapat selalu menginspirasi Anda

  5. Chak permalink

    menarik sekali

  6. Terima kasih. Semoga juga menginspirasi

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: