Beribu maaf bagi yang menantikan update The White Jade. Sebagai gantinya, saya persembahkan Seribu Pedang Sejuta Kenangan. Mudah-mudahan dapat dinikmati dan saya terus punya feel untuk melanjutkannya hingga epilog nanti.
Sampai saat ini, saya masih belum dapat memperkirakan Seribu Pedang Sejuta Kenangan ini akan jadi berapa bab. Masih meraba-raba. Dari draft yang sudah ada, diperkirakan tidak akan sampai 40 bab. Tapi semuanya tergantung pada perkembangan cerita dan ide mendatang.
Selamat menikmati
https://liazhang.wordpress.com/seribu-pedang-sejuta-kenangan/
Setelah lama tidak update blog ini, saya hadirkan cerpen/fiksimini untuk menghibur teman-teman semua. berturut-turut sampai Desember nanti, akan terbit masing-masing 1 fiksi mini yang bisa dibaca teman-teman.
sila membaca.
Ternyata.. oh ternyata.. liazhang.wordpress ini tidak hanya diisi oleh cerita silat saja. Pelangi Sore Hari adalah cerita dengan latar waktu saat-saat ini dan di Jakarta!
Yeah.. walaupun tadinya aku buat cerita ini berlatar Taiwan (originalnya waktu ditulis saat SMA) tapi lalu diputuskan untuk diubah karena saya orang Jakarta bukan Taiwan.
Beberapa waktu lalu, saya pindah rumah. Saat itulah saya menemukan naskah ini dalam bentuk hardcopy tertumpuk majalah-majalah lama. Sempat saya bingung kapan saya tulis cerita ini. Namun… ada bukti otentik cerita ini saya tulis sendiri di jaman SMA. Salah satunya adalah sobekan kertas berisi draft cerita ini dengan tulisan tangan saya sendiri ada di buku-buku tua. Waktu itu… lalu teringatlah bahwa sebenarnya cerita Pelangi Sore Hari adalah secuplik dari Fan fiction yang saya buat di masa itu. Judul fan fic itu My Dream lalu berubah menjadi Xia Wu.
Berhari-hari kemudian, saya tulis ulang Pelangi Sore Hari karena soft copy-nya tidak ada (mungkin ada dalam disket yang sudah telanjur saya hancurkan sebelumnya. Maklum, laptop sekarang tidak punya flopy disc). Tentu saja… sementara menulis ulang, banyak pula penambahan baru dan ada pula sedikit perubahan. Yang jelas, cerita ini tentu lebih matang dari cerita aslinya yang hanya 7oan halaman itu.
Ah.. kalau begitu… selamat menikmati.. eh.. selamat membaca. Cerita baru tapi lama, lama tapi baru. Saya sangat menantikan saran dan kritik dari kalian yang membaca cerita ini. Boleh sepedas paprika, boleh juga sepedas cabe merah. Tidak perlu takut karena saya tidak mungkin menendang kalian. (Setidaknya di dunia maya ini)
Salam kasih,
Liazhang.
Malam selalu menjadi momok yang menakutkan di kampungku. Sejak seorang murid pendeta yang melintasi kampungku digigit oleh vampire yang mereka bawa.
Namun, orang-orang luar sana tak percaya akan adanya vampire. Mereka justru datang ke kampung kami untuk membuktikan vampire itu hanya bualan kami semata.
Hingga suatu hari… tiga orang mahasiswa berkunjung ke desa kami, teror vampire segera mengikuti kemanapun langkah kami.
ikuti kisahnya di majalah Post Media edisi 3 beredar minggu depan
Terima kasih telah mengunjungi blog-ku yang kesekian ini. Blog kali ini khusus ditampilkan cerita-cerita silat yang ditulis sendiri oleh penulis dan tadinya hanya untuk konsumsi pribadi semata.
The White Jade yang ditampilkan dalam blog ini bukanlah tulisan pertama. Namun cerita ini yang paling berkesan dan paling matang dibandingkan cerita-cerita yang pernah ditulis sebelumnya sehingga terpilih sebagai tulisan pertama yang ditampilkan dalam blog ini meskipun masih dalam proses penyelesaian. The White Jade juga merupakan perkembangan dari cerita Bai Leng Yu yang nantinya akan ditampilkan juga di blog ini, tentu setelah cerita The White Jade berakhir.
Dalam cerita The White Jade ini, memang akan banyak dijumpai istilah-istilah asing. Mulai sekarang, padanan istilah asing tersebut telah dapat diakses di : istilah & padanannya
Akhir kata, dari penulis memohon saran dan kritik untuk tulisan-tulisan selanjutnya.
Terima kasih. ^^
lia-zhang